Sekilas melalui info loker kerja dalam topik Pembelajaran tentang faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada Siswa ataupun Anak didik. Baik buruknya capaian hasil belajar Siswa atau Anak dalam masalah kesulitan belajar siswa disebabkan oleh banyak faktor, secara garis besar dapat kita kelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu
1. Faktor Intern : Keadaan yang muncul dari dalam diri siswa, seperti lemahnya IQ anak, keterbatasan Indra.
2. Faktor Ekstern: Faktor yang muncul dari luar diri siswa, seperti faktor lingkungan keluarga yang buruk, lingkungan sekolah yang kurang kondusif atau lingkungan masyarakat yang buruk.dipengaruhi oleh banyak hal. Inilah yang dimaksud dengan faktor-faktor tadi. Atau dengan kata lain dapat diartikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa merupakan hal-hal yang dapat memberikan pengaruh terhadap baik buruknya hasil belajar seorang siswa, tak hanya dibuktikan dengan hasil tertulis namun juga ilmu yang bisa dipertanggungjawabkan oleh siswa bersangkutan.
1. Faktor Intern : Keadaan yang muncul dari dalam diri siswa, seperti lemahnya IQ anak, keterbatasan Indra.
2. Faktor Ekstern: Faktor yang muncul dari luar diri siswa, seperti faktor lingkungan keluarga yang buruk, lingkungan sekolah yang kurang kondusif atau lingkungan masyarakat yang buruk.dipengaruhi oleh banyak hal. Inilah yang dimaksud dengan faktor-faktor tadi. Atau dengan kata lain dapat diartikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa merupakan hal-hal yang dapat memberikan pengaruh terhadap baik buruknya hasil belajar seorang siswa, tak hanya dibuktikan dengan hasil tertulis namun juga ilmu yang bisa dipertanggungjawabkan oleh siswa bersangkutan.
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Cara Berpikir
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang pertama adalah cara berpikir. Setiap orang melakukan segala hal dalam hidupnya berdasarkan semua yang ada dalam pemikirannya. Misalnya, ada seseorang yang tidak suka makan terong, lalu suatu saat di adiberitahu oleh orang lain bahwa kandungan zat yang ada dalam terong dapat membantu sistem pencernaan tubuh manusia salah satunya terong akan mempermudah untuk buang air besar.
Orang tersebut pada saat itu sedang mengalami gangguan sulit buang air besar maka mencobalah ia untuk makan terong. Dengan sugesti bahwa terong akan membantunya untuk lebih lancar dalam buang air besar maka ia mulai menyukai makan terong. Dan akhirnya ia mempunyai kebiasaan untuk makan terong saat ia sulit untuk buang air besar.
Inilah yang menunjukkan betapa sangat besar pemikiran yang ada dalam otak seseorang dapat mengubah perilaku dan sikap yang dimiliki seseorang. Ketidaksukaan dalm hal makan terong berubah menjadi kesukaan dan kebiasaan dalam makang terong karena berubahnya frame berpikir tentang terong. Setelah tahu bahwa terong memberikan manfaat bai tubuh maka timbullah rasa suka akan terong ini.
Hal ini bisa kita terapkan dalam pendidikan anak untuk meningkatkan prestasi belajar mereka. Jika mungkin selama ini kita sebagai orang tua atau guru hanya menyuruh dan menyuruh untuk anak atau siswa didik kita selalu belajar dan belajar tanpa memberikan penjelasan atau alasan lebih tentang kenapa harus belajar.
Mungkin saja anak atau siswa didik kita hanya akan menuruti kita di kala memang dianggap perlu untuk belajar dan di kala pemahaman tentang pentingnya untuk belajar pergi menjauh dari dirinya maka keinginan untuk belajar pun juga hilang.
Jadi penanaman tentang pentingnya belajar sangatlah pneting karena jika memang sudah tertanam pemahaman ini maka tanpa disuruh untuk belajar pun mereka akan belajar dengan kesadaran sendiri.
Apalgi untuk kebanyakan anak muda sekarang yang kurang gemar untuk belajar, kita haruslah memulai dengan menyentuh pemikiran mereka. Jangan hanya diberi dogma semata untuk belajar tapi berikan penjelasan menyeluruh tentang kenapa mereka harus belajar.
Belajar sejatinya adalah sudah menjadi tugas kita sebagai seorang manusia. Belajar untuk meningkatkan kualitas diri dan mencari ilmu yang belum kita kuasai karena dalam menjalani hidup ini diperlukan ilmu. Salah satu saran untk mencari ilmu adalah dengan belajar.
Kebanyakan dari anak didik atau pelajar saat ini belajar hanya untuk mendapatkan nilai yang baik saja. Setelah mendapatkan nilai yang baik itu, apa yang sudah dipelajari hilang tak berbekas.
Ini sangatlah mungkin untuk terjadi karena niat yang ada memang hanya untuk mencari nilai yang baik saja. Inilah fenomena yang ada. Bahkan mereka sanggup dan rela melakukan segala hal untuk mendapatkan nilai yang bagus.`
Jadi, kita haruslah merubah cara berpikir mereka tentang belajar. Belajar bukan hanya sekedar untuk mencari nilai yang bagus saja atau memenuhi tuntutan guru atau orang tua. Belajar sejatinya adalah untuk diri mereka sendiri, sebagai bekal untuk menempuh hidup yang lebih nyata lagi ketika mereka telah lulus dari bangku sekolah dan benar-benar terjun ke masyarakat.
Dengan berubahnya cara berpikir yang dimiliki oleh mereka maka akan lebih mudah bagi mereka untuk memberikan usaha yang nyata, yang datang dari diri mereka sendiri untuk meningkatkan prestasi belajar. Ini menjadi salah satu dari faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
2. Motivasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang kedua adalah motivasi. Dalam melakukan banyak hal, kita mutlak membutuhkan sebuah motivasi. Dalam setiap usaha apa saja, baik itu bekerja, meraih kesuksesan, berbisnis dan sebagainya. Termasuk didalamnya adalah proses belajar.
Motivasi adalah pemberian semangat untuk terus berusaha dan berusaha agar mendapatkan apa yang ingin dicapai. Seorang anak perlu memiliki motivasi yang tinggi terhadap proses belajar yang sedang ia jalani. Motivasi ini bisa muncul dari orang tua maupun pihak pendidik.
Contoh sederhana adalah motivasi kata-kata. Sangat sederhana sekali, namun sungguh memiliki fungsi yang besar. Baik orang tua maupun pendidik hendaklah selalu menuturkan kalimat-kalimat motivasi terhadap anak didiknya. Bukan lantas memarahi anak yang dianggap tulalit dan bodoh.
Seorang pendidik idealnya adalah sosok yang sabar dan memiliki motivasi yang tinggi dalam memajukan prestasi belajar peserta didiknya. Motivasi yang tinggi dimiliki oleh orang tua dan para pendidik akan menular secara tidak langsung pada para peserta didik. Bentuk motivasi sederhana yang lain misalnya pemberian hadiah pada siswa-siswa yang dinilai memiliki prestasi belajar. Pemberian hadiahnya ini bisa dilakukan oleh guru maupun orang tua.
Motivasi memang dapat dijadikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang jitu. Dengan motivasi yang kuat, seseoprang dapat melklukan segala hal dengan lebih baik lagi.
3. Kondisi Lingkungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang lain adalah soal keadaan lingkungan tempat tinggal maupun belajar siswa. Seorang siswa yang berada di perkotaan relatif memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang tinggal di pedesaan. Seorang siswa yang bersekolah di sekolah binaan yang memiliki frekuensi belajar lebih tinggi, relatif akan lebih pintar jika dibandingkan siswa yang bersekolah di sekolah yang gurunya jarang datang. Sekali lagi soal lingkungan.
Orang tua sebetulnya bisa memberi solusi cantik untuk persoalan ini. Yakni dengan cara menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan di lingkungan rumah. Orang tua bisa mengambil peran para guru saat berada di rumah. Lingkungan keluarga adalah sebuah sekolah kehidupan yang tak kan pernah usai dijalani oleh seorang anak.
Jadi sebagai orang tua, kita harus memilih lingkungan belajar yang baik untuk anak kita. Lingkungan akan membentuk anak kita menjadi seperti apa yang ada. Pemilihan lingkungan ini haruslah menjadi konsen yang utama bagi kita. Lingkungan ini merupakan salah satu dari faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
4. Minat dan Bakat
Perlu diperhatikan bahwa salah satu hal yang membuat seorang anak tidak berminat dalam mempelajari sebuah disiplin ilmu boleh jadi karena Ia tidak berminat atau berbakat terhadap disiplin ilmu tersebut. Layaknya masa kecil seorang Einstein, kejeniusan seorang anak itu bisa jadi tersembunyi. Dan kita akan melihatnya saat ia menemukan disiplin ilmu yang diminatinya. Inilah beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Banyak hal yang termasuk sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Kita sebagai orang tua ataupun guru, haruslah dapat melihat dan mngoptimalkan faktor-faktor ini agar prestasi yang didapat oleh anak atau pun siswa didik kita juga dapat dicapai dengan optimal pula.